Mengapa Iman Bisa Bertambah dan Berkurang? Perspektif Syariat Islam

Iman adalah fondasi utama dalam kehidupan seorang Muslim. Dalam Islam, iman bukanlah sekadar keyakinan yang statis, melainkan sesuatu yang dinamis dan dapat berubah seiring waktu. Fenomena bertambah dan berkurangnya iman ini diakui dan dijelaskan secara rinci dalam syariat Islam. Artikel ini akan mengulas secara komprehensif mengapa iman bisa bertambah dan berkurang, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta bagaimana seorang Muslim dapat menjaga dan meningkatkan keimanannya.

Apa Itu Iman?

Secara etimologi, iman berasal dari kata Arab “aamana” yang berarti percaya atau yakin. Dalam terminologi Islam, iman adalah keyakinan yang teguh dalam hati, yang diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan. Iman mencakup kepercayaan kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, serta qada dan qadar.

Iman yang Dinamis: Bertambah dan Berkurang

Iman bukanlah sesuatu yang tetap. Dalam Islam, iman bisa bertambah dengan ketaatan kepada Allah dan berkurang dengan kemaksiatan. Berikut beberapa poin penting terkait dengan dinamika iman:

  • Iman Bertambah: Iman seseorang dapat meningkat dengan memperbanyak ibadah, mempelajari agama, dan melakukan amal saleh.
  • Iman Berkurang: Iman dapat menurun karena dosa, lalai dalam beribadah, atau tergoda oleh hawa nafsu dan godaan dunia.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kenaikan Iman

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan keimanan seseorang, antara lain:

1. Memperbanyak Ibadah

Melakukan ibadah seperti shalat, puasa, zakat, dan haji dapat memperkuat hubungan seseorang dengan Allah. Ibadah yang dilakukan dengan khusyuk dan ikhlas akan membawa ketenangan hati dan peningkatan iman.

2. Membaca dan Menghayati Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah petunjuk hidup bagi umat Islam. Membaca, memahami, dan mengamalkan ajaran-ajaran dalam Al-Qur’an dapat memperdalam iman seseorang.

3. Menghadiri Majelis Ilmu

Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Dengan mengikuti kajian, ceramah, atau seminar keagamaan, seseorang dapat memperluas wawasan keislamannya dan memperkuat imannya.

4. Bergaul dengan Orang Saleh

Lingkungan pergaulan sangat mempengaruhi iman seseorang. Bergaul dengan orang-orang yang saleh dan taat beribadah dapat memberikan inspirasi dan motivasi untuk meningkatkan iman.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Penurunan Iman

Selain faktor-faktor yang dapat meningkatkan iman, ada juga faktor-faktor yang dapat menyebabkan penurunan iman, antara lain:

1. Melakukan Dosa dan Maksiat

Perbuatan dosa dan maksiat dapat mengotori hati dan menjauhkan seseorang dari Allah. Semakin sering seseorang berbuat dosa, semakin jauh ia dari hidayah Allah.

2. Lalai dalam Beribadah

Ketika seseorang mulai meninggalkan shalat, puasa, atau ibadah-ibadah lainnya, imannya akan melemah. Konsistensi dalam beribadah adalah kunci untuk menjaga iman tetap kuat.

3. Tergoda oleh Hawa Nafsu dan Dunia

Godaan dunia seperti harta, jabatan, dan kemewahan bisa membuat seseorang lalai dari mengingat Allah. Hawa nafsu yang tidak terkendali juga dapat menjebak seseorang dalam perbuatan dosa.

4. Bergaul dengan Orang yang Buruk Akhlaknya

Lingkungan yang buruk dan pergaulan dengan orang-orang yang jauh dari agama dapat menulari seseorang dengan perilaku negatif dan menjauhkan dari iman yang kuat.

Strategi untuk Menjaga dan Meningkatkan Iman

Berikut beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan iman:

  • Beristighfar dan Bertaubat: Memohon ampun kepada Allah dan bertaubat atas dosa-dosa yang telah dilakukan adalah langkah penting untuk membersihkan hati dan memperkuat iman.
  • Memperbanyak Dzikir: Mengingat Allah dengan berdzikir dapat menenangkan hati dan menguatkan iman.
  • Menuntut Ilmu: Terus belajar dan memperdalam ilmu agama akan menambah wawasan dan pemahaman, yang pada gilirannya akan meningkatkan iman.
  • Memperbanyak Amal Saleh: Melakukan berbagai amal kebajikan seperti bersedekah, membantu sesama, dan berbuat baik kepada orang lain dapat memperkuat iman.
  • Menjaga Hubungan dengan Orang Saleh: Bergaul dengan orang-orang yang taat beribadah dan memiliki akhlak yang baik dapat memberikan pengaruh positif dalam menjaga iman.

Berikut ini adalah beberapa ayat Al-Qur’an dan hadis yang menjelaskan tentang iman yang naik dan turun dalam perspektif Islam:

### Ayat Al-Qur’an
1. **Surah Al-Anfal (8:2)**

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal.”

2. **Surah At-Taubah (9:124)**

Allah SWT berfirman:

“Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata, ‘Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surat ini?’ Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira.”

### Hadis Nabi Muhammad SAW
1. **Hadis dari Abdullah bin Amr bin Al-As radhiyallahu ‘anhuma**

Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya iman itu bisa menjadi usang di dalam dada salah seorang di antara kalian sebagaimana usangnya pakaian. Maka mintalah kepada Allah untuk memperbarui iman di dalam hati kalian.” (HR. Hakim dalam Al-Mustadrak, dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 1590)

2. **Hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu**

Rasulullah SAW bersabda:

“Tidaklah seorang hamba yang beriman kecuali hatinya akan menjadi bergembira, kemudian sedih, kemudian kembali bergembira.” (HR. Ahmad)

### Penjelasan Ulama

Banyak ulama menjelaskan bahwa iman itu bisa bertambah dan berkurang. Sebagai contoh, Ibnu Taimiyyah dalam kitabnya “Majmu’ Al-Fatawa” menyebutkan:

“Iman itu ucapan dan perbuatan, bisa bertambah dan berkurang. Bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.”

Studi Kasus dan Contoh Nyata

Untuk lebih memahami bagaimana iman bisa bertambah dan berkurang, mari kita lihat beberapa contoh nyata dan studi kasus:

Studi Kasus 1: Perjalanan Iman Seorang Mualaf

Seorang mualaf yang baru saja memeluk Islam mengalami lonjakan iman yang signifikan saat pertama kali merasakan hidayah. Namun, setelah beberapa waktu, ia mulai merasakan penurunan semangat. Melalui konsistensi dalam belajar agama dan bergaul dengan komunitas Muslim yang suportif, ia berhasil menjaga dan meningkatkan imannya.

Studi Kasus 2: Seorang Muslim yang Terjebak dalam Lingkaran Maksiat

Seorang Muslim yang terpengaruh oleh lingkungan pergaulan yang buruk mulai menjauh dari ibadah dan tenggelam dalam perbuatan dosa. Setelah menyadari kesalahannya, ia memutuskan untuk bertaubat, memperbaiki diri, dan kembali kepada Allah. Dengan beristighfar dan memperbanyak ibadah, ia berhasil mengembalikan dan memperkuat imannya.

Statistik dan Fakta tentang Dinamika Iman

Berikut beberapa statistik dan fakta yang mendukung pentingnya menjaga dan meningkatkan iman:

  • Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh Pew Research Center, sebanyak 77% Muslim di seluruh dunia menyatakan bahwa iman mereka sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
  • Studi lain menunjukkan bahwa orang-orang yang rutin beribadah memiliki tingkat kebahagiaan dan kepuasan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang jarang beribadah.
  • Penelitian juga menemukan bahwa bergaul dengan orang-orang yang memiliki iman kuat dapat memberikan pengaruh positif dalam menjaga dan meningkatkan iman seseorang.

Kesimpulan

Iman adalah fondasi utama dalam kehidupan seorang Muslim yang harus dijaga dan ditingkatkan. Iman bisa bertambah dengan ketaatan kepada Allah dan berkurang dengan kemaksiatan. Melalui pemahaman yang baik tentang faktor-faktor yang memengaruhi iman dan strategi yang tepat untuk menjaganya, seorang Muslim dapat memiliki iman yang kuat dan stabil. Konsistensi dalam ibadah, menuntut ilmu, bergaul dengan orang-orang saleh, serta menjauhi dosa dan maksiat adalah kunci utama dalam menjaga dan meningkatkan iman. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan dan inspirasi bagi kita semua untuk terus menjaga dan meningkatkan keimanan kita kepada Allah.

“`